Hukum Adat: Syariat Islam dan Berakhirnya Otonomi Khusus Aceh 2027

Muhammad Ikhsan Lubis, Agus Mardianto, Nur Wakhid, Krisnhoe Kartika Wahyoeningsih

Abstract


Aceh dikenal dengan kultur dan budayanya yang sangat kental berkaitan erat dengan Hukum Islam. Hukum Islam sendiri berkembang di Aceh sejak awal masuknya Islam di nusantara, yaitu dimulai sejak kerajaan Samudera Pasai. Sejak saat itu Hukum Islam menjadi landasan norma dan aturan hukum yang berlaku di tanah rencong ini yang juga akhirnya mempengaruhi kehidupan bermasyarakat di Aceh. Adat dan budaya masyarakat Aceh mempunyai keanekaragaman yang sesuai dengan bagian etnis di setiap daerah yang ada di Aceh. Keaneragaman itu mencerminkan betapa kaya serta beragamnya etnis masyarakat Aceh tersebut. Hukum adat sejalan dengan pelaksanaan Hukum Islam yang diterapkan di Aceh telah menjelma menjadi pemersatu serta perekat dalam susunan dan bagian dalam sendi kehidupan masyakat Aceh, yang akhirnya dapat sebagai modal dalam susunan pembangunan di Aceh. Karena itu, sendi dan nilai adat istiadat serta kebudayaan Aceh harus dijaga kelestariannya, diberdayakan dan dirawat di dalam bingkai persatuan dan kesatuan kehidupan bermasyarakat menjelang berakhirnya otonomi khusus Aceh 2027. Penelitian ini membahas mengenai pembahasan sudut pandang dan peran serta hukum adat di Aceh; pengertian adat dan hukum adat dalam tinjauan terminologi, sejarah penerapan adat dan hukum adat di dalam masyarakat Aceh, dasar dari penerapan Hukum Adat di Aceh, legalitas lembaga adat Aceh, lembaga adat pasca Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki 2005 dan peran serta lembaga adat dalam penegakan syari’at Islam di Aceh menjelang berakhirnya otonomi khusus Aceh 2027.

Kata Kunci: Hukum Adat; Masyarakat; Syariat Islam; Otonomi Khusus Aceh.


Full Text:


PDF View

References


A.H. Hill. “Hikayat Raja-Raja Pasai Romantisasi.” Journal of Malayan Branch of the Royal Asiatic Society 33, no. 2 (1960).

Amal, Taufik Adnan, and Samsu Rizal Panggabean. Politik Syari’at Islam Dari Indonesia Hingga Ke Nigeria. Jakarta: Pustaka Alvabet, 2004.

Amdani, Yusi. “Konsep Restorative Justice Dalam Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Pencurian Oleh Anak Berbasis Hukum Islam Dan Adat Aceh.” Al-’Adalah 13, no. 1 (2016).

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24042/adalah.v13i1.1130.

Burhanuddin Banta. “Otoritas Lembaga Adat Dalam Menegakkan Syari’at Islam Di Aceh.” Tahqiqa Jurnal Pemikiran Hukum Islam 9, no. 1 (2015).

C.S.T. Kansil. Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta, 2011.

Hilman Hadikusuma. Pengantar Ilmu Hukum Adat Indonesia. Bandung: Mandar Maju, 2003.

Jamhir. “Revitalisasi Hukum Adat Di Aceh.” Justisia (Jurnal Ilmu Hukum Perundang-Undangan Dan Pranata Sosial) 1, no. 1 (2016). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22373/justisia.v1i1.2562.

L.J. Van Aveldoorn. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Pradnya Paramita, 2011.

M. Ali Muhammad. Adat Dan Agama Di Aceh. Aceh: Pusat Penelitian Ilmu Sosial, 1980.

Mawar, Sitti. “Perkembangan Sistem Hukum Peradilan Adat Aceh.” LEGITIMASI: Jurnal Hukum Pidana Dan Politik Hukum 10, no. 1 (August 2021). https://doi.org/10.22373/legitimasi.v10i1.10522.

Muliadi Kurdi. “Pelestarian Nilai Adat Budaya Sebagai Kearifan Lokal Yang Terganjal; Rekonstruksi Dan Peran Adat Budaya Dalam Masyarakat Aceh.” Artikel Ilmiah Populer, 2005.

R. Van Dijk. Pengantar Hukum Adat Indonesia. Bandung: Sumur Bandung, 1982.

Rahmat Hidayat, Asma Maulidar Afni, Ristia Ananda, Bulan Ningsih. “Peran Hukum Adat Dalam Pelaksanaan Syariat Islam Di Aceh.” Al-Ilmu 5, no. 2 (2020).

Riduan Syahrani. Ringkasan Intisari Ilmu Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2004.

Sapitri, Retno Galuh, Rizky Febrianto, Criestian Hadiwinata, Danitia Elfayet, and Steven Otnil. “Pelaksanaan Hukum Adat Aceh Dalam Menyelesaikan Permasalahan Masyarakat Di Aceh.” Action Research Literate 7, no. 10 (2023).

Sarasvati, N. A., M. A. Riski Purnama, and R. A. Fitriono. “Eksistensi Penegakan Hukum Adat Di Aceh Dalam Perspektif Kriminologi.” Gema Keadilan 8, no. 3 (2021). https://doi.org/https://doi.org/10.14710/gk.2021.12625.

Soekanto, Soerjono. “Kedudukan Dan Peranan Hukum Adat Dalam Pembangunan.” Jurnal Hukum & Pembangunan 15, no. 5 (June 2017). https://doi.org/10.21143/jhp.vol15.no5.1168.

Soerjono Soekanto. Hukum Adat Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers, 2016.

Syahbandir, Mahdi. “Kedudukan Hukum Adat Dalam Sistem Hukum.” Kanun Jurnal Ilmu Hukum 12, no. 1 (2010).

Syari’at, Qanun Instruksi Gubernur Edaran Gubernur Berkaitan Pelaksanaan Syari’at Islam (Banda Aceh: Dinas. Peraturan Daerah Islam Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (2008).

Takeshi Ito. “Why Did Nuruddin Ar-Raniry Leave Aceh in 1054 A.H.?” Bijdragen Tot Tall-, Land En Volkenkunde (BKD) 134, no. 4 (1978).

Utrecht. Pengantar Dalam Hukum Indonesia. Jakarta: Ikhtiar, 1966.

Wignjodipoero, Soerojo. Pengantar Ilmu Hukum. 8th ed. Bandung: Alumni, 1985.

Yasa’ Abubakar, Al. Bunga Rampai Pelaksanaan Syari’at Islam (Pendukung Qanun Pelaksanaan Syari’at Islam). Banda Aceh: Dinas Syariat Islam Provinsi Naggroe Aceh Darussalam, 2005.

Yasa’ Abubakar, Al. “Syari’at Islam Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam: Otonomi Khusus Di Bidang Hukum.” Banda Aceh, 2007.




DOI: https://doi.org/10.20884/1.slr.2024.6.3.16077

Article Metrics

Abstract view : 110 times
PDF - 64 times

Article Metrics

Abstract view : 110 times
PDF - 64 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


      SOEDIRMAN LAW REVIEW indexed by :

       

 

Redaksi Soedirman Law Review
Gedung Yustisia 1
Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman
Jl. Prof. H.R. Boenyamin No. 708 Grendeng, Purwokerto Utara, Banyumas, Telp. 0281 - 638339
E-mail : soedirmanlawreview@gmail.com

     

     Jurnal Soedirman Law Review by Fakulty of Law, Jenderal Soedirman University is licensed under Attribution 4.0 International